Kekurangan Framework Flutter

 Karena platform Flutter adalah framework yang masih terbilang baru, ada beberapa kekurangan yang juga perlu Anda ketahui untuk mengantisipasinya. Berikut ini ulasannya!

1. Library Pihak Ketiga yang Belum Banyak 

Flutter adalah teknologi baru yang mulai naik daun. Karena keberadaannya yang masih baru, komunitas developernya pun masih berkembang. Alhasil, resource code atau library yang dimiliki juga masih sedikit. 

Library ini adalah sekumpulan fungsi coding yang bisa Anda pakai ulang untuk memudahkan pembuatan aplikasi. Sayangnya, Anda mungkin belum menemukan banyak library untuk mengembangkan aplikasi di Flutter. Sehingga Anda harus lebih kreatif dan melakukan banyak uji coba. 

2. Aplikasi yang Dihasilkan Berukuran Besar 

Performa aplikasi yang dikembangkan Flutter memang cukup stabil. Namun, aplikasi tersebut cenderung “berat” atau memiliki ukuran file yang besar. 

Sebagai perbandingan, ukuran aplikasi sederhana berupa “Hello World!” di aplikasi native hanya sekitar 500-an KB. Sementara, di Flutter bisa mencapai 4,7MB. 

Hal ini tentu akan memakan banyak ruang penyimpanan perangkat pengguna, bukan? Jika, ruang penyimpanan pengguna terbatas, performa aplikasi mungkin dapat terpengaruh. Bahkan, pengguna mungkin jadi mengurungkan niatnya untuk mendownload aplikasi. 

3. Perlu Belajar Bahasa Pemrograman Baru 

Untuk menggunakan Flutter, Anda perlu mempelajari bahasa pemrograman baru, yaitu Dart. Bahasa Dart ini juga belum terlalu populer dan meski mulai banyak digunakan oleh para developer. 

Namun, jika Anda telah menguasai bahasa pemrograman Java atau C#, Anda tidak akan terlalu kesulitan mempelajari bahasa Dart. Pun, Flutter juga telah membuat video tutorial di channel YouTubenya, untuk memudahkan Anda mempelajari Flutter. 

Komentar