Postingan

4 keunggulan Node JS

   Berikut adalah alasan mengapa Node.js sering digunakan oleh   Programmer , utamanya backend. Bersifat Non-blocking  —   Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, Node.js bekerja dengan konsep non-blocking. Dengan kata lain, proses yang tidak membutuhkan output dari proses sebelumnya tetap dapat berjalan bersamaan. Oleh karena itu, penggunaan Node.js pada sebuah program meningkatkan efisiensinya Dapat Mengeksekusi Kode dengan Cepat  — Node.js dibuat menggunakan engine V8 besutan Google yang dapat menjalankan kode dengan cepat Memiliki Karakteristik Single-threaded  — Dalam konsep ini, sebuah program hanya mengalokasikan thread pada proses yang sedang berlangsung. Hasilnya adalah kinerja program yang lebih ringan. Tidak Melakukan Data Buffering  — Program dengan Node.js di dalamnya tidak melakukan data buffering, yaitu pengalokasian sebagian porsi penyimpanan server untuk data yang sedang diproses. Absennya proses ini memberikan Anda ruang yang lebih besar untuk penyimpana

Perbandingan Flutter vs React Native

  React Native kini masih menjadi framework aplikasi mobile multiplatform yang paling banyak digunakan. Namun, melihat perkembangan Flutter yang begitu pesat, popularitas React Native bisa saja tergeser.  Lalu, kira-kira manakah yang terbaik di antara keduanya?  Sebenarnya masing-masing framework memiliki keunggulan dan kekurangan. Untuk memudahkan Anda memilih, mari simak perbandingan dari beberapa aspek berikut: 1. Kemudahan Penggunaan  Flutter memiliki fitur  Hot Reload  yang memudahkan developer melihat hasil coding secara real-time. Selain itu, Flutter memiliki mesin render yang canggih untuk menjalankan kode pada berbagai platform. Sehingga developer tidak perlu memahami kode native.  Sementara, React Native memiliki kemudahan dalam instalasi framework dengan  package installer . Namun, dalam pengembangan aplikasi, developer React Native tetap harus memiliki kemampuan native (kode pemrograman khusus platform tertentu).  2. Bahasa Pemrograman yang Digunakan Dari segi bahasa pemrog

Kekurangan Framework Flutter

  Karena platform Flutter adalah framework yang masih terbilang baru, ada beberapa kekurangan yang juga perlu Anda ketahui untuk mengantisipasinya. Berikut ini ulasannya! 1. Library Pihak Ketiga yang Belum Banyak  Flutter adalah teknologi baru yang mulai naik daun. Karena keberadaannya yang masih baru, komunitas developernya pun masih berkembang. Alhasil, resource code atau library yang dimiliki juga masih sedikit.  Library ini adalah sekumpulan fungsi coding yang bisa Anda pakai ulang untuk memudahkan pembuatan aplikasi. Sayangnya, Anda mungkin belum menemukan banyak library untuk mengembangkan aplikasi di Flutter. Sehingga Anda harus lebih kreatif dan melakukan banyak uji coba.  2. Aplikasi yang Dihasilkan Berukuran Besar  Performa aplikasi yang dikembangkan Flutter memang cukup stabil. Namun, aplikasi tersebut cenderung “berat” atau memiliki ukuran file yang besar.  Sebagai perbandingan, ukuran aplikasi sederhana berupa “Hello World!” di aplikasi native hanya sekitar 500-an KB. Seme

Kelebihan Framework Flutter dan Mengapa Anda Harus Menggunakannya?

Gambar
  1. Pengembangan Aplikasi Lebih Mudah dan Cepat  Alasan pertama Anda harus mencoba Flutter  framework adalah  tersedianya fitur-fitur yang membantu proses pengembangan jadi lebih mudah dan cepat.  Flutter menyediakan user interface  widgets  yang dikembangkan oleh Google dengan kualitas coding yang tinggi. Widgets ini bisa Anda kustomisasi dengan mudah, tanpa perlu menulis coding dari nol.   Tak hanya itu, Flutter juga memiliki fitur  Hot Reload  yang akan menampilkan hasil coding dengan kilat. Jadi, Anda bisa bereksperimen menambahkan fitur dan memperbaiki bug lebih cepat.  Sumber: flutter.dev Di samping itu, Anda tak perlu menguasai bahasa lain untuk membuat aplikasi di platform yang berbeda. Cukup manfaatkan widget yang disediakan Flutter, Anda bisa membuat aplikasi untuk Android dan iOS dalam sekali waktu.  2. Custom User Interface yang Menarik Selain memudahkan developer memuat aplikasi, Flutter juga menawarkan tampilan  user interface  aplikasi yang menarik.   Anda bisa memanfaa

Bagaimana Cara Kerja Framework Flutter?

  Cara kerja Flutter sebenarnya cukup sederhana. Berikut ini cara kerja Flutter di platform Android dan iOS: 1. Developer mengembangkan aplikasi dengan kode Dart dan widget yang telah disediakan di framework Flutter. 2. Jika di  Android , kode yang ditulis akan dikompilasi dengan mesin  C++  menggunakan Android NDK (Native Development Kit).  Jika di  iOS , kode akan dikompilasi dengan mesin dikompilasi dengan LLVM (Low-Level Virtual Machine).  3. Untuk Android, kode native akan dikompilasi lagi dengan  Dart Kompiler . 4. Setelah kode disesuaikan dengan masing-masing perangkat, aplikasi bisa dijalankan di berbagai platform.  

Apa itu Flutter?

  Flutter adalah   platform yang digunakan para developer untuk membuat aplikasi multiplatform hanya dengan satu basis   coding   (codebase) . Artinya, aplikasi yang dihasilkan dapat dipakai di berbagai platform, baik mobile Android, iOS, web, maupun desktop.  Flutter memiliki dua komponen penting, yaitu, Software Development Kit (SDK) dan juga framework user interface.  Software Development Kit (SDK)  merupakan sekumpulan tools yang berfungsi untuk membuat aplikasi supaya bisa dijalankan di berbagai platform.  Framework UI  merupakan komponen UI, seperti teks, tombol, navigasi, dan lainnya, yang dapat Anda kustomisasi sesuai kebutuhan.  Flutter juga merupakan platform yang gratis dan open source. Jika Anda ingin menggunakan Flutter, Anda perlu mempelajari bahasa pemrograman  Dart . Berbeda dengan framework front-end pada umumnya, di mana  JavaScript adalah  bahasa pemrogramannya.   Sebelum resmi diluncurkan pada Desember 2018, Flutter sebenarnya telah dikembangkan oleh Google sejak 20

Cara Download Extension Visual Code Studio

Gambar
  Segera setelah menginstall Visual Studio, Anda bisa langsung menggunakannya untuk mendownload Extension. Nah, langkah-langkahnya sebagai berikut: Pada tampilan awal Visual Code, silakan klik  ikon Extension  yang terletak di Sidebar. Anda akan menuju halaman Extension Marketplace. Di sini, ketikkan nama Extension atau cari berdasarkan Extension terpopuler. Setelahnya, klik tombol  Install. Mohon menunggu, proses install Extension akan berlangsung. Jika berhasil, Anda akan melihat Extension tersebut pada tab  Installed. Bagaimana, mudah sekali bukan?