Cara Menjadi Web Developer (1)
1. Cari tahu peluang karier di bidang ini
Sebelum memulai langkah menjadi seorang web developer, Anda harus yakin bahwa ini adalah pilihan yang tepat. Mengerjakan sesuatu yang Anda senangi akan meningkatkan peluang sukses dan kualitas pekerjaan Anda.
Berikut beberapa tips untuk menentukan apakah Anda cocok menjadi seorang developer website:
- Cari tahu minat Anda. Back-end development biasanya melibatkan pemikiran kritis dan kreatif, sedangkan front-end development lebih cocok untuk yang tertarik pada desain grafis dan perilaku manusia. Pilihlah yang menurut Anda lebih sesuai.
- Bicaralah dengan konsultan pekerjaan. Dengan demikian, Anda bisa mengatur rencana karier dan mencari tahu apa saja yang Anda perlukan untuk mencapai tujuan. Mereka juga bisa menemukan alternatif yang lebih cocok dengan kemampuan Anda.
- Mengobrol dengan para profesional. Mereka yang sudah berpengalaman bisa menjawab semua pertanyaan dan kekhawatiran Anda. Anda bisa mendapatkan tips untuk menghindari kesalahan umum yang sering terjadi di awal karier.
- Identifikasi kekurangannya. Meskipun fleksibel, pekerjaan web developer sering menimbulkan kelelahan mata dan sakit punggung karena duduk terlalu lama. Apabila gaya hidup seperti ini tidak cocok untuk Anda, pekerjaan ini juga mungkin kurang sesuai.
- Ketahui tool yang diperlukan. Teknologi software dan hardware terus berkembang sehingga Anda harus siap apabila harus menggunakan tool yang cukup mahal. Front-end developer, misalnya, hatus membeli software desain grafis seperti Adobe XD dan CorelDRAW.
2. Pilih spesialisasi yang tepat
Web development mencakup banyak bidang. Akan cukup lama untuk mempelajari semuanya, dengan biaya dan upaya yang juga tidak sedikit. Jadi, pilihlah spesialisasi yang tepat. Tentukan apakah akan menjadi front-end developer atau back-end web developer dengan mempertimbangkan hal-hal yang sudah kami jelaskan tadi.
Pertimbangan lainnya adalah tool dan bahasa pemrograman. Front-end developer harus menguasai HTML, CSS, and JavaScript. Sementara itu, back-end web development biasanya menggunakan bahasa pemrograman sisi server seperti PHP, Python, and Ruby.
Setelah mencari tahu tentang spesialisasi serta bahasa dan software pemrograman yang digunakan, Anda pun bisa menentukan apa yang harus fokus dipelajari. Ingat, proyek tertentu sering kali membutuhkan bahasa pemrograman tertentu.
3. Perluas pengetahuan Anda
Langkah selanjutnya adalah mencari tahu lebih banyak hal tentang spesialisasi yang Anda pilih. Ikuti kursus online dan tutorial untuk memahami cara kerja bahasa pemrograman yang ingin Anda pelajari.
Apabila sudah punya kenalan, coba tanyakan apakah mereka bersedia memberikan proyeknya di masa lalu untuk media Anda belajar. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan panduan dari mereka tentang cara menjadi web developer.
Komentar
Posting Komentar